» » Lestarikan Budaya Melayu, Pemantun Batam Bentuk Wadah Pemersatu

BATAM, - Guna menjaga dan melestarikan budaya melayu di Batam, khususnya seni pantun, para pemantun Batam berencana membentuk wadah berkumpul bagi para pemantun dalam menjaga tradisi daerah seiring dengan kencangnya arus globalisasi budaya asing.

Rencana dibentuknya wadah ini berawal ketika dilaksanakan Tarung Pantun I Piala Senator Hardi Hood pada tahun 2012 lalu. Waktu itu, para pemantun Batam berharap ada wadah yang bisa mempersatukan mereka dalam menjaga tradisi pantun di masyarakat Batam.

Saat itu, berkumpulah para pemantun Batam, seperti Hj Samsinar (Kak Unai), Muhammad Zein, Raja Zahar Jordan dan Syamsul Jafar, Samani Hasyim, Rohaizan , Edi Nur Jafar (Jalak Lenteng), Samsudin Jafar (Tun Kelana) dan pemantun lain, menggagas adanya wadah yang bisa mempersatukan mereka.

Demi mewujudkan semua itu, para pemantun Batam yang difasilitasi oleh  Batam Bisa Production (BBP) akan berkumpul untuk menggelar Mubes pada Sabtu (6/4/2013) mendatang di Hotel PIH Batam Centre.

Samsudin Jakfar (Tun Kelana), Ketua Panitia Mubes Pemantun Batam mengatakan pihaknya sengaja menggandeng para pemantun di Batam untuk mendirikan wadah sebagai tempat saling berkumpul dan mengasah ilmu antara mereka, serta dapat mentranformasi ilmu kepada generasi muda.

"Kita berharap dengan adanya wadah bagi pemantun Batam, bisa menjadi tempat berkumpul dan saling bertukar ilmu antar sesama dalam melestarikan budaya Melayu, khususnya seni pantun," kata Tun Kelana kepada batamtoday, Kamis (14/3/2013).

Selain itu, dengan adanya wadah pemantun Batam diharapkan bisa mengembangkan seni pantun kepada generasi muda yang dinilai berpotensi selama ini dan mengasah kemampuan mereka dalam menurunkan seni pantun kepada para generasi muda di Batam.

Masih kata dia, seni pantun selama ini terlihat sangat berkembang di masyarakat, sebab di dalam kegiatan masyarakat apapun di Batam selalu ada seni pantun yang dilaksanakan baik kegiatan seremoni maupun acara kebudayaan, seperti pesta pernikahan.

"Kami sendiri para pemantun di Batam cukup kewalahan menghadapi undangan masyarakat, khususnya acara pernikahan, sebab dalam satu hari kami harus memenuhi 3 hingga 4 undangan dari masyarakat di Batam," jelasnya.

Disinggung tentang nama yang akan digunakan bagi wadah pemantun Batam ini, Tun Kelana saat ini sudah ada beberapa yang diusulkan sebagai nama wadah mereka, seperti Sri Pelangi Pemantun Batam, tapi masih ada usulan nama lain dan akan digodok panitia dan ditetapkan pada Mubes mendatang.

Tun Kelana juga menghimbau kepada pemantun-pemantun di Batam yang belum mendapatkan informasi tentang rencana Mubes Pemantun Batam ini, untuk dapat bergabung bersama dalam kegiatan tersebut dengan menghubungi nomor ponselnya di 0813 64329297 guna mensukseskan kegiatan yang telah direncanakan ini.
Sumber : Batam Today

About Serumpun Radio

Terimakasih telah berkunjung di Serumpun Radio.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply