Minuman Kaleng
Seakan sudah menjadi tradisi di bumi Melayu, Kepulauan Riau. Setiap lebaran datang, minuman kaleng selalu menjadi pilihan warga. Sudah menjadi pemandangan yang lazim jika sejumlah toko kebutuhan konsumsi yang tersebar disejumlah kawasan di Kepulauan Riau, menyediakan aneka minuman keleng. Begitu juga dengan perumahan warga, mayoritas memiliki pasokan minuman kaleng.
Minuman kaleng yang dijual berfariasi, mulai dari produksi dalam negeri, sampai dengan produksi luar negeri, seperti dari negara tetangga Singapura dan Malaysia. Dalam hal ini, minuman kaleng yang merupakan produksi negara tetangga lebih diminati konsumen.
Selain memiliki banyak pilihan rasa, minuman kaleng produksi luar negeri juga memiliki harga yang relatif lebih murah. Dimana untuk satu karton atau satu kardusnya, selisih harganya mencapai Rp15-20 Ribu. Rata-rata, setiap rumah tangga, diperkirakan sedikitnya mengkonsumsi 3-5 kardus minuman kaleng.
Tradisi minuman kaleng, sudah menjadi budaya bagi warga Kepulauan Riau. bahkan bagi sebagian besar masyarakat, keberadaan hari raya kurang terasa makna dan artinya, jika dirumah tidak memiliki pasokan minuman kaleng. Nyaris setiap rumah warga, mulai dari yang memiliki ekonomi menegah kebawah, sampai ekonomi menengah keatas, dapat dipastikan, memberikan suguhan minuman kaleng kepada para tamu yang berkunjung ke kediaman mereka.
Sehubungan dengan keberadaan minuman kaleng yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Kepri, tidak heran jika setiap lebaran datang, memberikan berkah tersendiri bagi setiap pedagang minuman kaleng. Para pedagang berani dan tidak segan-segan untuk menstock pasokan minuman kaleng dengan jumlah yang maksimal.
Seperti yang diungkapkan, Koh Athai, salah seorang pedagang minuman kaleng dibilangan Batam Centre. Menurut pria tersebut, setiap lebaran datang, tokonya mampu menjual sedikitnya 10 ribu karton minuman kaleng yang terdiri dari berbagai rasa dan jenis. Mulai dari soya, cincau, teh hijau, soda dan lainnya. Kemudian untuk mendistribusikannya, pria tersebutmengaku merangkul sejumlah agen penjualan lainnya.
Tingginya kebutuhan dan konsumsi masyarakat terhadap minuman kaleng, menjelang lebaran, kita harapkan dapat diimbangi dengan pengawasan yang dilakukan oleh aparat Bea Cukai, Disperindag, BPPOM dan aparat terkait lainnya. Setiap minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat, tentunya harus lolos dari sertifikasi layak atau tidaknya untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Disamping itu, minuman yang sebagian besar berasal dari luar negeri, harus dipastikan masih memiliki masa tenggang untuk dikonsumsi, atau bukan minuman yang sudah kadaluarsa. Dalam hal ini peran pihak terkait sangat diharapkan.
Kita tidak ingin, karena ingin memperoleh minuman yang memiliki harga relatif lebih murah, produk tersebut dalam proses pembuatannya justru mengabaikan standar kelayakan pembuatan sebuah produk minuman. Sejauh ini kita tidak melihat adanya himbauan, perihal standarisasi layak konsumsi yang dikeluarkan oleh instansi terkait, terkait maraknya produk minuman kaleng yang beredar di Propinsi Kepri.
Dalam hal ini, instansi terkait perlu melakukan pengecekan terhadap seluruh minuman kaleng yang beredar dimasyarakat, apakah sudah memiliki standarisasi yang diinginkan. Kemudian terhadap minuman yang diragukan kualitas dan standarisasinya, instansi terkait harus melakukan klarifikasi dan meminta standarisasi kelayakan kepada perusahaan yang telah memproduksi. Kemudian terhadap yang diragukan kelayakannya, harus disampaikan kepada masyarakat secara terbuka.
Hal ini penting dilakukan, apalagi dengan posisi geografis Propinsi Kepri yang berbatasan dengan negara tetangga, sejumlah produk dari luarnegeri, seperti minuman kaleng misalnya, sangat mudah masuk, sementara pengawasan dari instansi terkait dinilai masih lemah.
Menyikapi hal tersebut, selain berharap pada tindakan pengawasan yang lebih ketat dari aparat terkait, tentunya control dan pengendalian diri dari masyarakat itu lebih menentukan. Jika masyarakat merasa bahwa minuman kaleng yang akan mereka konsumsi dinilai tidak lazim dijumpai, sebaiknya urungkan niat untuk membeli atau mengkonsumsinya, belilah dan konsumsilah minuman kaleng yang lazim dijual dipasaran, karena itu tentu lebih aman.(sumber:aldi haluan kepri)
Tidak ada komentar: