PEREMPUAN BATAM BISA PRODUCTION MENGADAKAN BENGKEL PANTUN

Serumpun Radio- Karena dinilai kurangnya keberadaan dan eksistensi dari kaum perempuan dibanding laki-laki, dalam melestarikan budaya Melayu, khususnya sastra pantun. Kaum perempuan yang tergabung dalam Perempuan Batam Bisa Production, mengadakan Bengkel Pantun atau seminar yang khusus membahas seni pantun. Acara yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Ibu ini, dilangsungkan pada Sabtu, 21 Desember’13 digedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam.

Pada acara bertema “Budaya dijunjung Negeri Disayang” tersebut, turut hadir dan membuka acara Ketua LAM Kota Batam yang juga mantan Walikota Batam, Datuk Setya Amanah Drs H Nyat Kadir. Tampak pula anggota DPD RI Hardi Slamet Hood, Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kota Batam, Yusfa Hendri. Serta Ketua Rukun Khasanah Warisan Batam, H Mahmod Ismail. Dalam seminar itu, selain peserta didominasi oleh kaum perempuan, juga dari kalangan dunia pendidikan. Seperti, PGRI, Universitas dan siswa siswi SMA di Batam.

Ketua panitia penyelenggara, Monaliza Hamzah menjelaskan, saat ini banyak muncul dan terdengar pantun-pantun yang menyalahi aturan, seperti sampiran dan isinya tidak selaras dan senergi. Melalui seminar ini, pihaknya ingin memberikan pelajaran yang baik kepada peserta agar dapat membuat pantun yang baik dan benar, sesuai akidah tuntunan budaya Melayu. Dan dapat pula mencetak para pemantun masa depan, yang mampu menciptakan pantun yang sesuai dengan sastra pantun yang sebenarnya.

Mengomentari seberapa besar kepedulian terhadap budaya Melayu dari kaum perempaun Melayu sendiri saat ini?. Monaliza memastikan, banyak yang peduli. Sayangnya, mereka tidak memiliki wadah yang pas untuk mengespresikannya. Untuk itulah ia berharap, melalui Perempuan Batam Bisa Production ini, akan lebih banyak merangkul perempuan-perempuan Melayu maupun yang bukan Melayu, agar dapat sama-sama berbuat untuk budaya Melayu, khususnya di Batam. Hal ini implementasi dari, kaum perempuan bisa dan mampu berbuat lebih baik (Rf).