Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Sri Rubiati, angka tersebut sudah cukup meresahkan pada masyarakat, terutama ibu rumah tangga. Hal ini disampaikan dalam dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD Kota Batam tentang penanggulangan HIV/AIDS, kamis (22/1/2015) siang.
Sementara menyikapi ini, Komisi IV DPRD Kota Batam menuding Pemerintah Kota Batam tak serius menangani HIV/AIDS. Hal ini bertolak belakang dengan sebutan "Kota Madani.
Semakin diperkuat lagi, dengan tidak di ajukan program kerja yang berkaitan tentang penanggulangan HIV/AIDS pada pengajuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Kondisi ini diperparah, dengan tenaga medis yang kurang hingga pelayanan terhadap penderita HIV/AIDS tidak maksimal.
Bila masalah ini tidak segera ditangani, Komisi IV khawatir terhadap anak-anak di Batam berpotensi menderita HIV/AIDS.
Pasalnya sesuai laporan dari Pencegahan Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, 4 dari 10 atau 40 persen pelajar di Kota Batam sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah. Kenyataan ini membuka peluang peningkatan penderita HIV/AIDS di kalangan pelajar meningkat 40 persen (DK/Raffi).
Tidak ada komentar: