» » EMBARKASI BATAM DI KUNJUNGI DUA KOMISIONER PENGAWAS HAJI

SerumpunRadio -Dua Komisioner Pengawas Haji tinjau Embarkasi Batam, Kamis (26/9). Mereka adalah Dra. Hj. Lilien Ambarwiyati dan Ir. Agus Priyanto. Keduanya melakukan tinjauan dalam rangka melaksanakan fungsinya sebagaimana disebutkan di atas. Kedatangannya disambut oleh Sekretrais PPIH Embarkasi Batam Drs. H. Mazdjad beserta jajarannya di Bandara Hang Nadim Batam. Keduanya pun langsung meninjau proses pemberangkatan JCH di Bandara Hang Nadim Batam.KPHI dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Setelah UU tersebut disahkan, seharusnya KPHI beberapa bulan kemudian sudah harus terbentuk. Nyatanya, pembentukan KPHI memerlukan waktu 4 tahun dan barulah pada Februari 2013 lalu Surat Keputusan pengangkatannya ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketika dimintai komentarnya tentang pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji Embarkasi Batam Ir. H. Agus Priyanto mengatakan secara umum pelaksanaannya sudah berjalan lancar. Ia menambahkan, berdasarkan pantauannya di Arab Saudi dan embarkasi lainnya beberapa waktu lalu pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menurutnya hanya diwarnai kasus kecil yang masih bisa ditoleransi dan pemerintah bertindak cepat dalam menyelesaikannya.

“Hanya kasus kecil saja, dalam pantauan kami hanya terkait tentang barang bawaan saja yang masih dilanggar oleh jamaah. Ini bisa dibenahi dengan pemantapan manasik haji pada masa mendatang. Kami juga menemukan ternyata dalam proses penyelenggaraan ibadah haji beberapa embarkasi menggunakan standar operational prosedur (SOP) yang berbeda”, kata Ir. H. Agus Priyanto.

“Kalau untuk Embarkasi Batam kita bisa melihat bahwa semuanya berjalan lancar, hingga hari ini masih on schedule semua, apalagi hanya menyisakan satu kloter lagi”, katanya lagi.

Ir. H. Agus Priyanto juga mengatakan 55 % jamaah haji Indonesia berusia di atas 46 tahun. Oleh karena itu layanan harus diberikan secara ekstra. Ia juga memberikan pesan kepada PPIH Embarkasi Batam untuk meningkatkan layanan.

“Karena Embarkasi Batam melayani JCH dari empat provinsi maka kita mengharapkan dapat memberikan layanan yang terbaik, tidak ada lagi proses yang bertele-tele. Penyelenggaraan ibadah haji di embarkasi harus dilakukan secara sederhana”, ujarnya.

“Ini akan kita pantau terus hingga masa pemulangan nanti. Titik berat kami saat ini adalah memastikan bahwa jamaah telah memahami sepenuhnya tata cara berhaji dengan benar”, ujarnya lagi.

Sementara itu Dra. Hj. Lilien Ambarwiyati mengatakan semua proses di Embarkasi Haji Batam sudah berjalan baik.

“Penempatan jamaah pun sudah baik dan kita tidak menemukan antrian yang tidak perlu, sepertinya PPIH Embarkasi Batam sudah berpengalaman memanage penerbangan dengan baik”, katanya.

Kedua komisioner tersebut juga melakukan sejumlah pemantauan ke beberapa titik di Asrama Haji Batam. Beberapa titik tersebut adalah ruang penerimaan jamaah, ruang keberangkatan jamaah, ruang tidur jamaah, ruang x-ray bagi barang jamaah, dapur dan tempat makan jamaah dan lain-lain.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Riau sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam Drs. H. Handarlin H. Umar berharap agar persoalan tata cara ibadah haji sudah dipahami sepenuhnya oleh para Jamaah Calon Haji (JCH). Menurutnya persoalan tata cara ibadah haji sudah diberikan oleh para pembimbing ibadah baik melalui manasik haji yang digelar oleh Kementerian Agama maupun bimbingan yang diberikan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).

Hal tersebut disampaikannya ketika memberikan bimbingan kepada 450 JCH asal Kalimantan Barat yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 17 BTH di Masjid An Namirah Asrama Embarkasi Haji Batam, Rabu (25/9) malam.

“Saya minta ada kedewasaan sikap kita terkait adanya berbagai perbedaan tentang dari mana kita akan mulai memakai pakaian ihram. Karena mulai hari ini, jamaah haji yang diberangkatkan sudah masuk gelombang dua dimana pesawat akan lepas landas dari Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ada yang memakai pakaian ihram sejak di Asrama Haji Batam, ya silahkan, ada juga pendapat yang memakai pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz Jeddah ya silahkan, tidak perlu saling menyalahkan karena keduanya memiliki dasar yang kuat”, kata H. Handarlin H. Umar.

“Kesepakatan MUI membolehkan JCH menjatuhkan niat dan mengenakan pakaian ihram sejak di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, jadi tidak boleh saling menyalahkan. Yang penting pasang niat kita dengan benar, beribadah hanya karena Allah SWT dan berdoa terus semoga memperoleh kemudahan selama melaksanakan ibadah disana”, katanya lagi.

H. Handarlin H. Umar juga mengatakan menyikapi adanya peristiwa kehilangan uang yang dialami oleh jamaah asal Indonesia agar jamaah lebih berhati-hati. “Kita bisa melihat informasi itu di berbagai media, ada jamaah asal Indonesia yang kehilangan uang di Arab Saudi, saya meminta jamaah saling menjaga. Caranya, jangan percaya dengan siapapun kecuali petugas resmi yang ditunjuk Pemerintah. Membedakan antara petugas resmi dengan bukan petugas, yakni setiap petugas resmi akan mengantongi identitas petugas yang dikeluarkan oleh Pemerintah”, ujar H. Handarlin H. Umar.

“Tips yang kedua adalah jangan membawa semua uang yang kita miliki. Yang paling sederhana, simpan uang jamaah di bank, gunakan transaksi keuangan dengan ATM saja. Sekarang di Makkah sudah mulai padat, jadi lebih hati-hati, lebih waspada”, ujarnya lagi.

Ia juga meminta kepada petugas kloter untuk selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait agar mudah dalam melaksanakan seluruh rangkaian ibadah. Ia juga berpesan agar para petugas bertindak cepat melapor jika ada kendala yang dihadapi sehingga semakin cepat ditangani.

“Dalam pantauan kami, kondisi kesehatan jamaah kita di Arab Saudi dalam kondisi sehat. Kepada petugas kloter, kami minta untuk menjaga orang-orang tua kita, jangan biarkan mereka bepergian sendirian. Para keluarga juga ikut mengawasi, jangan ada lagi kehilangan baik barang maupun uang. Lebih baik simpan di Maktab karena di maktab terdapat tempat penyimpanan barang berharga dan uang”, tambahnya. (h)

About Serumpun Radio

Terimakasih telah berkunjung di Serumpun Radio.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply