» » FPI MENDESAK PEMKO BATAM MENGAMBIL LANGKAH-LANGKAH PENYELAMATAN AQIDAH UMAT ISLAM

SERUMPUN RADIO - Adanya kebijakan manajemen berbagai perusahaan di Batam terhadap karyawan tanpa memilah agama yang dianut karyawannya, bersamaan dengan musim natalan, membuat gerah Front Pembela Islam (FPI) Kota Batam. Terkait hal ini, FPI mendesak Pemko Batam untuk segera mengamil langkah-langkah penyelamatan akidah umat Islam yang bekerja di berbagai perusahaan, hotel. Mall dan lain-lain.

''Kita ingin Batam tetap kondusif, kita mendesak Pemko Batam dan manajemen berbagai perusahaan di Batam untuk tidak membuat kebijakan ngaur dengan mengharuskan karyawan Islam memakai santa claus dalam menjalankan pekerjaannya. Dari investigasi yang dilakukan FPI, setiap tahuan ribuan umat Islam yang bekerja di berbagai bidang, terpaksa memakai santa claus dalam menyambut musim natalan,'' kata juru bicara FPI Kota Batam, tarmizi yang juga dikenal sebagai penyair rumahitam dalam jumpa pers, kemarin (12/12) di Batam Centre.

Dalam jumpa pers yang digelar tersebut, juga dihadiri Sekretaris DPW FPI Kota Batam, Ust M Russel Daulay dan Ketua Bidang Dakwah DPW FPI Kota Batam, Ust Ahmad Jailani. Disebutkan, FPI Kota Batam telah melakukan koordinasi dengan Pemko Batam melalui Asisten Pemerintahan, Drs Raja Supri, Ketua MUI Kota Batam, KH Usman dan Kadisenaker Kota Batam, Drs Zarief, agar segera mengambil langkah-langkah menyurati seluruh manajemen perusahan dan hotel-hotel yang ada di Batam.

Dikatakan tarmizi, kasus penistaan agama islam melalui pemakaian santa claus setiap bulan Desember paling banyak terjadi di Mall-Mall, Hotel dan tempat-tempat usaha yang ramai dikunjungi masyarakat. Karena itu, FPI mendesak pemerintah Kota Batam agar menerbitkan kebijakan melindungi umat Islam agar tetap dapat bekerja tanpa harus memakai simbol-simbol yang menistakan agama Islam.

''Pemakaian santa claus bagi karyawan yang beragama Islam, sama halnya dengan pelanggaran terhadap toleransi beragama. Kita juga tidak menginginkan pada hari-heri besar Islam, umat lain harus memakai simbol-simbol Islam dalam bekerja. Mari kita saling menghormati dan menghargai,'' kata tarmizi.

Pada kesempatan yang sama, M Russel Daulay menyebutkan, FPI Kota Batam dalam hal ini tidak menyoroti Nasrani sebagai keyakinan yang dianut kaumnya. Tapi yang disoroti FPI adalah kebijakan manajemen perushaan di Batam. ''Janganan salah, kita tidak dalam kontek menyoroti nasrani sebagai sebuah keyakinan. Yang kita kecam adalah manajemen berbagai perusahaan yang melakukan pelanggaran terhadap toleransi beragama. Karena itu kita koordinasikan kepada Pemko Batam untuk mengambil kebijakan. Kedepannya, kebijakan itu akan dimonitoring dan diinvestigasi oleh FPI. Kalau masih ada pelanggaran, FPI akan mengambil sikap tegas dan membawanya ke ranah hukum,'' kata Russel Daulay.

Daulay menegaskan, FPI tidak menginginkan hal-hal yang tidak baik. FPI senantiasa ingin hidup damai dan berdampingan dengan semua komponen dan umat beragama di Kota Batam. Tapi FPI juga tidak akan tinggal diam terhadap pelanggaran-pelanggaran dalam tatanan toleransi beragama. ''Mari kita hidup berdampingan dengan damai, tanpa harus saling menistakan,'' pungkasnya.

About Serumpun Radio

Terimakasih telah berkunjung di Serumpun Radio.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply