SERUMPUN RADIO - BATAM. Terkait dengan dugaan telah terjadi penggelapan 11 mesin praktek oleh SMKN 6 Kabil. Komisi IV DPRD Kota Batam pada Kamis (11/6) pagi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMKN 6 Kabil, Kecamatan Nongsa, Kampung Panau Tua tersebut.
Komisi IV dalam sidak tersebut menemukan 11 unit mesin yang ditutupi dengan plastik dan disembunyikan dibalik lemari-lemari rusak, diduga mesin-mesin tersebut bernilai milyaran rupiah. Adapun 6 mesin kendaraan yang ditemukan diantaranya ialah 6 unit mesin motor, 3 unit mesin mobil solar dan 2 unit mesin mobil bensin.
Menurut pengakuan Kepala Sekolah SMKN 6 Kabil Nur Sya'Bani mesin-mesin tersebut diterima pada tanggal 22 Desember 2012 lalu, yang mana mesin-mesin tersebut dipersiapkan untuk tahun ajaran baru sekitar Juli 2013 mendatang, yang mana SMKN 6 Kabil rencananya akan membuka kelas baru yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
"Kami mau buka kelas baru mulai tahun ini, jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Mesin-mesin ini untuk keperluan kelas baru tersebut," jelasnya.
"Kami mau buka kelas baru mulai tahun ini, jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Mesin-mesin ini untuk keperluan kelas baru tersebut," jelasnya.
Ketika ditanya perihal disembunyikannya mesin-mesin itu di balik lemari, Nur Sya'Bani mengatakan hal itu untuk melindungi mesin tersebut, ia takut mesin tersebut akan dicuri oleh maling.
"Kami bungkus plastik rapi biar tak rusak, kena debu nanti bisa rusak. Masa belum dipake rusak. Kemudian kami simpan di balik lemari agar aman dari maling," jelasnya.
Komisi IV DPRD kota Batam selain melakukan sidak ke SMKN 6 Kabil, mereka pun melakukan sidak ke SMKN 3 Duriangkang Bida Ayu.
Disambut oleh kepala sekolah SMKN 3 Duriangkang Bida Ayu, Hendra. Selain mengajukan beberapa pertanyaan, komisi IV juga diajak Hendra melihat sendiri mesin-mesin yang ada di sekolah mereka.
Ketika ditanya perihal isu pembelokan pengadaan mesin, Hendra mengatakan ia tak tahu menahu perihal hal tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa mesin-mesin yang ada di SMKN 3 untuk saat ini sudah cukup memadai.
Setelah melakukan sidak ke kedua SMKN tersebut, para anggota dewan semakin heran dan bertanya-tanya. Pasalnya, informasi yang mereka terima tidak sama dengan fakta di lapangan.
"Ada kejanggalan, nanti setelah kita kembali ke kantor akan kita cross check dulu, baru nanti kita tentukan langkah selanjutnya," papar salah satu anggota Komisi IV. @ dyta
Tidak ada komentar: