SERUMPUN RADIO-Alokasi lahan guna pembangunan perumahan di Kota Batam diperkirakan
telah seluruhnya terealisasi. Hal tersebut disampaikan oleh Kasubdit
Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan.
Ilham
menjelaskan bahwa alokasi lahan perumahan di Batam, semuanya telah
terealisasi sesuai dengan yang didapati dalam tataruang nasional.
"Sesuai dengan tataruang nasional untuk alokasi lahan perumahan, sepertinya memang telah terealisasi semua," katanya.
Selanjutnya,
Ilham juga mengatakan bahwa semakin menipisnya lahan untuk pembangunan
perumahan di kota Batam inilah, yang mengakibatkan canderung naiknya
harga perumahan di Batam.
"Harga perumahan di Batam selalu naik,
salah satu pemicunya tentu saja karena semakin menipisnya lahan untuk
pembangunan perumahan," terangnya.
Lebih lanjut Ilham menghimbau
kepada para pengembang perumahan, untuk menyiasati menipisnya lahan ini
dengan merubah cara pembangunan rumah, dari sifat bangun rumah deret
(perumahan), menjadi bersifat rumah susun.
"Untuk menghemat lahan
yang sudah menipis ini, tentu harus dengan merubah cara pembangunan,
dari yang bersifat bangun deret seperti perumahan, menjadi bersifat
rumah susun," katanya.
Saat disinggung status perumahan yang
berada diatas kawasan lahan hutan lindung. Ilham mengatakan, bahwa
pihaknya BP Batam tengah menunggu keputusan dari Kementrian Kehutanan
terkait hal tersebut.
"Kita masih menunggu keputusan status
lahan tersebut dari Kementrian Kehutanan. Apabila sudah ada keputusan
baru bisa diambil langkah selanjutnya," ungkapnya.
Sementara itu,
Ketua DPD REI Khusus Batam Djaja Roeslim ketika dikonfirmasi, dirinya
membenarkan bahwa di kota Batam memang sudah semakin menipis adanya
lahan untuk pembangunan perumahan ini.
Menurutnya, sekarang ini
harga jual properti di kota Batam sudah mengalami kenaikan harga.
Kenaikan tersebut adalah imbas dari semakin sempitnya lahan untuk
pembangunan perumahan.
"Sekarang harga perumahan sudah mengalami
kenaikan harga, hal tersebut dikarena stok perumahan yang ada sudah
semakin sedikit, begitu juga dengan lahan untuk pembangunan perumahan
sudah kian menipis," terangnya.
Djaja mencontohkan, pada sektor
perumahan menengah keatas yang berada di daerah Batam Center saja,
sekarang ini stoknya sudah semakin terbatas dan pembangunannya sudah
mengarah ke Batubesar Nongsa.
"Kalau yang benar-benar Batam
Center nya sudah terealisasi. Saat ini pembangunan perumahan menengah
keatas mengarah ke Bandara dan Batubesar," terangnya.
Hal yang
sama juga terjadi untuk perumahan menengah kebawah yang banyak dibangun
di daerah Batuaji, yang mana semakin hari lahannya sudah semakin
terbatas.
"Daerah Batuaji untuk pembangunan perumahan menengah
kebawah juga sama, saat ini kondisi lahan juga sudah terbatas,"ungkap
Djaja.
Djaja berharap kepada pemerintah, untuk dapat
menyelesaikan sejumlah permasalahan lahan yang ada di Batam secepatnya,
guna menyiasati semakin menipisnya lahan untuk pembangunan perumahan,
agar lahan-lahan tersebut dapat dibangun perumahan baru.
"Kita
berharap permasalahan HPL yang ada di Batam cepat selesai. Sehingga kita
bisa melakukan pembangunan perumahan kembali," katanya. (DIT)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar: