Pembukaan expo dihadiri oleh Wakil Kepala BP Batam, Jon Arizal; Ketua Federasi Idustri Kimia Idonesia (FIKI), Hidayat Nyakman; Direktur Industri Kimia Dasar Muhammad Khayam dan Ketua Penyelenggara Expo, Sukur Saka.
Penyelenggaraan Indonesia Indonesia Transport and Logistic Expo bersamaan dengan pameran yang terintegrasi dari sejumlah sub bidang pameran di sector bangunan, kimia, logam dan transportasi yang mencakup Indonesia Steel Building and Metal Structure Expo 2014, Indonesia Chemical Expo 2014, Indonesia Building Mechanical and Electrical Expo 2014, Indonesia Steel and Aluminium Expo 2014, dan Indonesia Coating and Paint Expo 2014 yang diikuti oleh lebih dari 350 perusahaan dan prinsipal dari 12 negara.
Dalam sambutannya Dirjen BIM mengatakan, berbagai tantangan harus dihadapi dalam rangka mengembangkan industri nasional. Sampai dengan saat ini, nilai impor produk industri kimia dan logam masih tinggi sehingga produk domestik relatif kurang berdaya saing dalam lingkup regional ASEAN maupun Asia.
Rantai nilai industri kimia terkait erat dengan sektor ekonomi produktif, yaitu pangan, sandang, dan papan, serta penyediaan bahan baku berbagai industri hilir antara lain industri cat dan coating, elektronik, serta otomotif.
Sementara itu, pada sektor industri logam, Pemerintah terus memperkuat program hilirisasi industri berbasis mineral tambang yang mampu menggerakkan perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah, perkuatan struktur industri, penyediaan lapangan kerja dan peluang usaha di dalam negeri.
Industri logam dan bahan dari logam berperan pada pengembangan industri hilir terutama industri otomotif, dirgantara, permesinan dan elektronika serta infrastruktur.
Selain Indonesia, negara peserta antara lain Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Italia, Korea, Turki, Taiwan, Jepang, India dan Thailand. Sebagian besar merupakan pemegang merek ternama yang produknya telah dikenal secara luas dan dipergunakan di banyak Negara.
Wakil Kepala BP Batam, Jon Arizal, pada kesempatan itu menyatakan bahwa begitu banyak perusahaan besar asing, khususnya industri yang berinvestasi di Batam. Diharapkan dalam keikutsertaan BP Batam pada kesempatan kali ini dapat membantu calon investor maupun konsumen untuk mengetahui Batam lebih jauh lagi.
Direktur Pemasaran dan Investasi BP Batam, Purnomo Andiantono menambahkan, BP Batam mempunyai tugas untuk mengembangkan Pulau Batam dalam empat bidang, yaitu industri, pariwisata, perdagangan dan alih kapal (transshipment). Untuk bidang transshipment belum dikembangkan secara optimal.
Saat ini BP Batam sedang berupaya mengembangkan transshipment melalui Road Map yang telah disusun. Berdasarkan road map itu terdapat 3 jenis industri yang akan dikembangkan, yaitu fokus industri utama, industri pendukung (ancillary) dan industri pelengkap/penunjang.
Dalam pengembangan industri utama terdapat 10 sektor yang menjadi perhatian antara lain green industry, teknologi informasi (IT), ship building, transportasi dan permesinan (machinery).
Keikutsertaan BP Batam dalam pameran yang berlangsung selama 3 hari ini (14-16 Agustus 2014) dan ditargetkan akan dikunjungi 15.000 pengunjung dan buyer potensial yang berasal dari kalangan profesional,pengusaha,investor dan konsumen adalah di antaranya untuk menjaring calon investor yang berminat berinvestasi di Batam.
Tidak ada komentar: